Terima Kasih , Anda telah mengunjungi blog saya.

Thank you so much to have you here.
It is about my novels, notes, comments of something, features, short stories and pictures.

Also my products, Furoshiki and Yukata (summer kimono).

Please leave your comments.... thank you
Enjoy it....



Jumat, 16 Juli 2010

Tiket bis & Teman baru.

Serial-76_3 Tiket bis & Teman baru.
 
Dear teman-teman 76.
Aku hari ini nulis lagi. Masih pengalaman Pentab. Masih dengan versi ‘bloon’ juga. Semoga hari ini menye nangkan. Semua untuk kalian.

Teman2 FB, aku rewrite kenangan masa awal kuliah di UI ini sekedar berbagi, juga mungkin memberi gambaran kegiatan orientasi mahasiswa baru FIS UI saat itu.

Hari ini aku masih tetap ragu dan berdoa, semoga Srie Zulchairyah, seorang teman angkatan '76 FIS UI (jurs Politik) yang asal Minang dan tinggal di Padang ,dosen di Univ Andalas, tetap berada dalam lindungan Allah Swt.
Kami berusaha melakukan kontak dengan Srie, tapi belum mendapat respon.
Lindungi dia dan keluarganya ya Rob. Amin.

Salam,

Ida


Kini mereka teman2 :
Yang kerja di kantor,
Yang lagi masak di dapur.

Yang lagi cuti,
Yang lagi menyendiri,

Yang lagi dolan
Yang lagi kemacetan di jalan,

yang lagi bisnis,
Yang lagi duduk manis

Yang lagi shopping,
Yang lagi kasih training,
Yang lagi meeting.
Yang lagi sidang,

Yang lagi presentasi,
Yang lagi negosiasi ,

Yang lagi diuber dead-line,
Yang sedang on-line

Baca deh sebentar. Senyumlah, kalo emang terasa lucu.
Maafkan aku bila bikin kalian kesal, karena tulisan ini menuhin milis kita. Delete aja ya.




Bis Ajiwirya
Waktu kita di Pentab ada tugas untuk mengumpul kan tiket bis kota yang harus ada tanda tangan pembantu di rumah kita. Ada-ada aja deh tugas nya. Waktu itu gue sengaja pulang naik bis ke rumah Tante gue biar dapet tiketnya dan nginep disana. Cuma karena sudah sore hampir Magrib gue rada takut.

Gue berdiri di halte bis jalan Pemuda, depan kam pus kita. Di sebelah gue, ada cowok, pake jaket kuning, teman seangkatan kita, gue belum tahu namanya. Ada juga anak-anak FH, tetangga sebelah dan mahasiswa F Psikologi dan Fakultas Sastra.
Kelihatan dari badge jaket mereka. FH, Makara deng an warna dasar merah, FPsi Abu-abu, FS putih, kalo nggak salah tuh.

Tiap ada bis, gue liatin, ragu ragu naiknya. Takut salah jurusan. Gue harus naik yang ke arah Kodam, Cempaka Putih. Bisnya namanya Ajiwirya, warna nya biru tua. Gue dapat info detail ini dari Om gue yang tinggal di komplek IKIP, jalan Daksinapati. Gue catat malah, dan gue pegangin waktu nunggu bis itu. Sewaktu SMA boleh dibilang gue nggak pernah pergi sendiri, karena gue satu sekolah dengan abang sepupu gue. Dia andelan gue, kemana-mana sama dia. Makanya gue grogi banget pulang sendirian.

Ada setengah jam gue nungguin bis, teman kita itu juga nggak naik bis. Tetap ada di samping gue. Tan pa kita usaha saling sapa.

Akhirnya bis Ajiwirya itu datang, mahasiswa maha siswa FH, FPsi ,FS yang juga ada di halte lansung naik ke bis, berebutan. Nah… teman kita itu langsung menuju pintu bis, sambil no leh ke gue.
“ Eh… kamu nunggu bis apa? Ini lewat Kodam!” katanya. Rupanya dia sem pat baca catatan yang gue pegang.
Gue gelagapan, karena pas nengok halte udah kosong! Gue nggak jawab dia, langsung teriak. “Tung gu! Tunggu!” bisnya udah mulai bergerak. Gue berlari kejar bis, naik bis dibantuin teman kita itu. Maka seba gai tanda terima kasih, gue kasih senyum ke dia. Kita kenalan deh.

Namanya Djoko Pramono! Orangnya biasa banget. Baik banget deh sama gue, merasa teman seang katan gitu. Kita dapat tiket dari mas Kondektur. Baya rnya Rp.100,-. Djoko Kecil, itu biasa kita panggil dia, karena kita juga punya teman Djoko Purwongem boro yang gede badan nya.


Titip Kondektur
Dia ajarin gue, malah karena dia turun duluan, gue dititipin sama mas Kondektur. (…Kaya koper kali? ). Kondekturnya mang gut2 nggak jelas. Gue musti turun di Poncol. Sebelum turun bis, dia juga sempat bilang, “Besok kamu pu lang sama-sama aku aja, kita kan ada acara di Salemba”
Wah senangnya, gue be sok ada teman pulang bareng. Apalagi besok Babe gue emang nggak akan bisa jemput, dia dapat tugas ke Manado. Makanya gue musti nginep di rumah Tante gue.

Bener, Djoko pegang janji, besok sore hampir Magrib, setelah acara Pentab dengan mahasiswa baru fakultas lain di depan FKUI, dari Salemba kita pulang sama-sama lagi. Naik mikrolet atau oplet, lewat Senen, Gunung Sahari terus ke arah Cempaka Putih. Dia jadi guide gue, full service. Malah tas gue dia yang tentengin! Jadi inget sepupu gue yang saat itu juga sedang di Mapram di Usakti. Ada yang gantiin tugas sepupu gue nih. Kebeneran!

Kali ini gue yang turun dulu an. Djoko Pramono masih terus, ke arah Galur. Ru mahnya di Jalan Siaga. Gue sangat berterima kasih sama Djoko ini.

He was stand by my side.
Teman baru, tapi kaya udah lama kenalnya. Seperti sahabat.

Kemana mereka?
Kalo nggak salah dia ambil jurusan Politik. Sayangnya, entah sejak tahun ke bera pa, Djoko nggak ke kam pus lagi. Gue nggak pernah kontak sama dia. Djoko Kecil menghilang. Setiap reuni berharap Djoko Kecil muncul. Gue nggak minta dia ngajarin jalan pulang lagi sih. Hanya ingin tahu dia masih ada nggak di dunia ini? Dulu Djoko Kecil akrab sama Nitra (alm), Asyraf dan siapa lagi ya? Di buku ke nang-kenangan, juga nggak ada data tentang Djoko Kecil*

Nah… ternyata kita juga masih kehilangan kontak dengan teman kita lainnya. Retno, Rosmala Dewi, Mas Edi Sudarno, Hazairin Holidi, Muharam. Meiharliza Bahar ada dimana? Agung Budisantoso, Edward Pieters, Francis Simon apa kabar? Frans Yukin Tukan dan Ichsan ada dimana?

Santi Pawaka?
Beruntung ada kabar, kata nya sudah ada yang punya kontak sama Dessy Nurnaith. Kita juga baru kehilangan teman untuk selama lamanya, Santi. Waktu kenalan sama gue dia pernah bilang nama nya Santi Pawaka. Ini middle name atau apa? Gue lupa juga, dalam acara apa kita pernah sama dia, Yoke, Kumala , Cici pergi ke rumah Stella Kawilarang di jalan Otista. Kita makan siang disana, ngobrol-ngobrol terus ke rumah Yoke, nggak jauh dari situ.

Semoga dengan berbagai upaya, kita bisa bertemu dengan ‘teman-teman’ yang ‘hilang’ itu. Semoga mereka juga sama seperti kita, masih ingin bertemu. Menjalin lagi silaturahmi.

Bersyukur karena kita memiliki teman.

Salam

Ida
Depok, 16 Desember 2006

Kabar terakhir:
• Djoko Kecil ,data terakhir di buku kedua sudah ada, cuma belum pernah hadir di acara ‘76
• Agung Budisantono meninggal dunia 3 tahun yang lalu tanpa kita mengetahuinya.
• Francis, ke Amerika setelah jadi korban kerusuhan ‘98

Tidak ada komentar:

Posting Komentar