Terima Kasih , Anda telah mengunjungi blog saya.

Thank you so much to have you here.
It is about my novels, notes, comments of something, features, short stories and pictures.

Also my products, Furoshiki and Yukata (summer kimono).

Please leave your comments.... thank you
Enjoy it....



Jumat, 16 Juli 2010

Anton ‘Yoga’ Natakoesoemah, senyum


Anton ‘Yoga’  Natakoesoemah, senyum


 Susah bangun
Salah satu acara  tour ke Bali adalah Sunrise Yoga yang dikordinir sejak jauh-jauh hari oleh Binky. Semula penambahan peminat Yoga sangat sedikit. Dengan ‘campaign Binky dan nasehat Oge , ternyata  17 peserta tour mendaftar. Bapak-bapak peser ta juga lumayan banyak, tak terpeng aruh, godaan Henk yang nggak ikutan tour (sedang tugas di Belanda) rupanya dengan tulisannya di milis bahwa Yoga hanya buat Ibu-Ibu.

Jam enam pagi Binky mengetuki setiap kamar peserta yoga.. Satu per satu peserta yoga muncul dengan berbagai macam pakaian olah raga. Instruktur  Yoga, Pak Made (lupa nama lengkapnya) dan Bu Christine, contact person Binky untuk urusan yoga ini sudah siap dengan mem bawa matras. Peyoga hari Sabtu pagi itu adalah Binky, Etun, Rory, Lenny, Baby, Lies, Dhay, Luki, Tina, Ida, Anton,  Arief, Asronald, Bam bang KB, Dolly, Lubis dan Nurbachri,

Arief yang semula takut tak bisa bangun pagi ternyata hadir di lokasi yoga yang berada dipinggir kolam renang. Asronald yang katanya Bambang KB jadi males bangun, akhirnya muncul juga.

Udara pagi Sabtu itu (27/01/2007) segar sekali. Selain peserta yoga yang sudah siap in action, yang lainnya masih di kamar masing-masing. Masih jam Indonesia bagian Barat, Masih ngantuk karena kata nya sih, ada yang baru aja tidur, meneruskan ngobrol setelah makan malam bersama plus diskusi yang bubar tengah malam. Kecuali Krishna, kelihatannya menemani sang Nyonya bangun pagi, sekalian jogging kayanya sih!

Cowok pilih posisi belakang
Lokasi yoga dipilih di pinggir kolam renang di lingkungan dalam Sari Sanur Resort, Kolam renang ini dike lilingi oleh bungalow tempat peserta tour menginap. Tempatnya asri. Disi tulah matras-matras khusus yoga digelar, mengelilingi setengah ping giran kolam.

Masing2 peserta mulai duduk diatas matras. Baris depan Ibu-Ibu  semua, kecuali Binky yang ambil posisi agak di belakang. Bapak-bapak mengatur diri di posisi belakang. Mengapa demikian, aku baru tahu alasannya ketika bikin trip ke Cianjur!

Dari hasil ngobrol dengan Bambang KB, Anton dan teman-teman di mobil Anton waktu menuju ke Cianjur (3/02/07), ketahuanlah Bapak-bapak sengaja pilih lokasi itu. Bukan karena mengalah pada Ibu-Ibu kok!  Mereka rupanya sedang ‘comparative study’! Atau lebih tepatnya melihat perkem bangan teman-teman cewek ’76 yang ikut yoga ini. Istilahnya “Before and after” gitu! Tentu saja dalam ‘body development’. 

Aku jadi curiga, bayar yoga mahal mahal buat yoga buat apa ya?  Katanya sih komentar mereka bera gam: Katagorinya adalah: ada yang menciut, ada yang maju pesat kelebihan gizi, ada yang tetap dsb. Ngawur banget deh! Tapi itulah, semua  teman kita juga.

Disuruh senyum
Beberapa gerakan yoga diajarkan instruktur, salah satunya adalah disuruh  gerakan seperti dogi dan mengeluarkan suara  au au aem  gitu. Juga diminta senyum! Senyum terus ya, pesan instruktur kita itu. Dia orangnya kalem. Ya kita nurut deh, senyum juga sambil tarik nafas. Nikmati nafasnya, katanya lagi. Ya deh Bli!

Nah soal senyum ini jadi bahan tertawaan kami ketika berada di pesawat pulang menuju Jakarta. Terutama Rory yang selalu bilang dan suruh Anton, “Anton, senyum dong, teruuus senyum”

Anton memang senyum terus, dia nggak pernah cemberut. Kata Rory, kalau dipikir-pikir, Anton mirip banget sama Pak Made. Waktu aku lihat Anton, iya ya… kok ada juga persamaannya! Sama-sama lelaki! Yang lain kayanya enggak ada deh. Tapi Rory maksa, ya udah! Toh Anton nggak protes, malah bagi-bagi senyum terus, menerapkan ajaran Pak Made kayanya.

Gulungan matras!
Beryoga pagi itu enak sekali. Gerak annya belum terlalu sulit. Hanya ter nyata bikin pegal juga. Mungkin agak kurang pemanasan atau karena ma lamnya kurang tidur. Maklum sudah lumayan sepuh.

Setelah Yoga, ada sessi jualan. Maksudnya  beberapa peserta yoga beli perlengkapan yoga pada Bu Christine. Ada matras yang warna warni, ada tas untuk matras, ada juga alat untuk penenang mata lelah.

Maka ketika pulang ke Jakarta, para peyoga sangat kentara, Dibahu masing masing ada bergantung tas jaring berisi gulungan matras yoga. Ada yang biru, hijau, pink, ungu, hitam. Kelihatan professional gitu deh! Pasti niatnya mau mempraktekkan yoga sepulang dari Bali. Kalo sempat, nggak janji lah ya! Yang penting perlengkapan dulu harus ada. Karena ada alat, kita jadi bisa serius ber yoga, Bener juga.

Seandainya bisa, kita teruskan yoga bersama oke juga nih! Tapi jangan niat mau research before –after lagi ya Bapak-Bapak. Sekian dulu.

Depok, 6 Februari 2007

Ida S.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar