Terima Kasih , Anda telah mengunjungi blog saya.

Thank you so much to have you here.
It is about my novels, notes, comments of something, features, short stories and pictures.

Also my products, Furoshiki and Yukata (summer kimono).

Please leave your comments.... thank you
Enjoy it....



Jumat, 16 Juli 2010

Putar film & riset di Kelapa Dua, Tangerang

Putar film & riset di Kelapa Dua, Tangerang
Share
Notes ini kutulis untuk menyambut 50 tahun Dept. Ilmu Komunikasi FISIP UI, 12 Desember 2009 nanti. Menurut info, Ketum Panitia Peringatan, sudah mulai siap2. SELAMAT BEKERJA ya Mas and Mbak.

Ini soal kuliah baru 1978-1979, Metode Penelitian Komunikasi (MPK) dan kuliah Program TV & Film serta Komunikasi Visuil diintegrasikan jadi praktek lapangan. Ini boleh jadi kuliah yang nantinya jadi cikal bakal Program studi Penyiaran. Ang '76 Kommas ( masuk jurusan 1978), adalah yang pertama mencicipi kuliah baru ini, so kita semangat banget! Selamat membaca, terima kasih.

salam,
Ida

Jumlah dosen dan mahasiswa sama banyaknya!
Untuk melaksanakan integrasi dua kuliah, maka dibuat kegiatan priset dan pengambilan gambar di daerah Kelapa Dua, Tangerang. kawasan ini sekarang dikenal dengan Karawaci.

Dosen2 bergabung sebagai pembimbing, Ada David Albert Peransi (Sinematografi IKJ) untuk program film, Ed Hollander (Nijmegen Universiteit, visiting lecturer untuk Kommas) untuk MPK, Pak Ishadi SK (TVRI) untuk program TV dan Duncan Holaday (Pensylvania University/Fulbright Program) untuk Komunikasi Visuil. Komando tertinggi tentu saja Ketua Departemen, Pak Harsono Suwardi.

Hasilnya, anak2 Kommas ’76 selain bikin outline & riset untuk MPK, bikin program TV dan program Film, juga melakukan pemotretan untuk analisis Komunikasi Visuil. Lokasi adalah sekitar Islamic Village, sekitar RS Qadr. Karawaci. Dulu merupakan kawasan sepi penduduk, dengan fasilitas seperti tahun 1930 an.

Mau jadi ilmuwan!
Tim riset terdiri aku, Tina dan Rika. Kita bertiga sebel! Soalnya kita kan pengen di tim produksi. Masa kerjaan kita bikin riset disain, questioner, analisis, bikin tabulasi, nulis laporan sih! Yang pusing, ada dua version : Kualitatif dan kuantatif yang harus kami buat. Ampun...ampunan deh! Kualitatif dikomandani Duncan, sedang kuantitatif dibimbing Ed.

Aku sama Tina menghadap Pak Harsono, minta diganti sama temen yang lain. Dia menolak! Kamu bertiga tetap di posisi itu, Ed Hollander yang mau! Itu memang berat, tapi penting banget! Kan mau jadi ilmuwan! Katanya kasih ultimatum kami. Tina yang waktu itu hobby bawa2 camera, sebel nggak kesampaian niat shooting dengan camera canggih. Gue juga kecewa, karena niat banget nulis script berita atau filn feature.. Pak Harsono, senyum2 aja, cuek nggak peduli perasaan kita. Rika entahlah... mungkin pasrah.

Tim lain, malah riang gembira: Luki, Tono cs dapat program TV. Astari, Bonita cs dapat program Film. Ada yang jadi cameramen, ada yang nulis script, ada yang editing. Pokoknya kerjaan mereka kayanya enak banget! Mereka nggak berhubungan dengan teori komunikasi dan angka, kaya kami bertiga. Hicks...hicks!

Kita tim ilmuwan kerjaannya nulis riset disain, baca buku yang disupply dari Duncan Holaday dan Ed Hollander. Ada beberapa variabel interviening, dependent dan independent yang diamati. Budaya, tehnologi, opinión leader, top down dan bottom up communications, perbedaan media film dan TV dan gestura dalam ber komunikasi (ini anthropologi komunikasi, yang nantinya jadi minat Duncan untuk thesis doktornya). Dia mau lihat adakah kaitan antara gesture dengan budaya. Acuan dia adalah tulisan tentang Balinese Characters (Margareth Mead yang tulis kalo nggak salah) Dulu kita tim riset disuruh baca buku ini sama Duncan)

Putar film di sawah!
Akhirnya film dan program TV selesai di produksi setelah beberapa kali ke Kelapa Dua Shooting dan editing.

Top down & bottom up
Yang program televisi, ada 2 pesan, satu dibuat oleh crew TVRI (ini top down), seperti berita pada umumnya dibuat oleh stasiun televisi. Yang satu lagi oleh tim Luki.(Bottom up).Informasi apa yang ingin dan akan ditayangkan semua berdasarkan masukan dari penduduk setempat.

Program Film juga dua approach, satu dibuat oleh tim Tono (kalo nggak salah), camera dia yang handle. Sedang tim lain (maaf gue juga lupa, siapa ya? Imam ya?), camera diserahkan kepada opinión leader di lokasi, waktu itu namanya Pak Saintah. Dia di Tangerang sebagai tukang parkir, di desanya tokoh masyarakat, terhitung jawara . Suatu posisi khas dalam masyarakat pedesaan di daerah Jawa barat, terutama sekitar Banten.

Untuk Project itu, hampir tiap Sabtu kita ke Kelapa Dua, kadang harus menginap di sana. Menginap di Islamic Village, lokasi kira2 RS Qadr sekarang ini.

OB van TVRI
Saat TVRI mau menayangkan feature tentang desa ini, TVRI bawa semacam TV Mobile/ OB Van , kita juga bawa televisi. Nonton bareng masyarakat, open air di halaman sebuah rumah. Malam lho, kan TVRI mulai siarannya jam 16.00 WIB setiap harinya.

Melihat desa mereka diberitakan di TVRI, penduduk bersorak gembira. Setelah nonton TV, kita tim riset buru-buru menyebar, mewawancarai mereka. Riset dimulai! Mulailah perjuanganku, Tina dan Rika dimulai. Ada hambatan tehnis, soal bahasa sedikit, yang lebih berat, mereka sudah ngantuk, mau pulang. Juga mewawancarai ibu2 yang sambil menenangkan anaknya yang rewel, mau tidur, karena sudah hampir jam 10 malam. (Acara tadi emang masuk slot Siaran dunia dalam Berita, ditaroh segment terakhir pula!)

Minggu berikutnya, giliran film karya kita dan masyarakat yang diputar. Kali ini temen2 ’76 Jurusan Politik turun tangan! Junus, Budiarto Shambazy, Bahrul Alam, dll turut membantu. Rasanya Denny juga ikut deh.

Sehari sebelum berangkat, Junus cs anterin kita ke Departemen Penerangan, pinjam screen dan proyektor film.. Terus dengan VW combinya anter kita ke Kelapa Dua. Tentu saja dengan Gang Tirtayasa nya.

Pemutaran film juga malem, karena jika siang, harus ada lokasi tertutup. Lagipula para opinion leader desa sedang ke sawah atau ke kota.

Karena Kommas’76 itu sedikit temen2 cowok, maka tim bantuan Junus Cs ini berguna banget, bertugas sukarela angkut proyektor dan screen yang lebar banget itu. Bukan jalan yg mulus yang harus dilalui sambil menggotong proyektor kuno dan berat, tapi pematang sawah lho! Agak becek pula. FYI, saat itu nggak ada listrik seperti sekarang.

Kali ini tim dosen tambah banyak. Pak Djajusman Tanudikusumah, Pak Harsono, Pak Budyatna, mbak Yani, mbak Tini, mas Iwan, mbak Nani Sobari, Ibu Bernadeth Ismail, Mbak Ina R.Mariani muncul. Belum lagi tim pengasuh mata kuliah, komplit, yang import maupun yang lokal.. Pak Ishadi dengan crew TVRI, sekarang mereka jadi senior di beberapa Tv stasiun.misalnya Iwan di Tvone. Pak Peransi dengan 2 mhs IKJ. Duncan malah ditemani isterinya, Chin Woon Ping yang dosen di Fak Sastra.

Waktu nonton film sih ok, tapi pas selesai nya, tim riset harus buru2 wawancara lagi. Pinter2 menahan penduduk agar jangan pulang dulu, biar bisa ambil data Seru dah!

Jadi kalo diingat, sejak dulu ’76 itu kompak. Urusan kuliah, temen2 Politik bantu banget. Thanks ya jadi teman kita.

Depok 16 Nov -08

Ida Syahranie

Canteen FIS-UI, Rawamangun 1978. bikin take home paper disini. Ki-ka: Tina, Endel, Ida, Bonita, Astari, Mala
HUT dept ilmu Komunikasi FISIP UI ke 49. tahun lalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar