Terima Kasih , Anda telah mengunjungi blog saya.

Thank you so much to have you here.
It is about my novels, notes, comments of something, features, short stories and pictures.

Also my products, Furoshiki and Yukata (summer kimono).

Please leave your comments.... thank you
Enjoy it....



Selasa, 28 Juni 2011

Halal Bihalal Idul Fitri 1429 Hijriah sambil Tea Walk (25 Oktober 2008)

Dear all...selamat pagi. Ini hadiah akhir pekan untuk kalian, catatan yang hampir terlupakan, dibuang sayang.
Saat Halal Bihalal Idul Fitri 1429 Hijriah sambil Tea Walk (25 Oktober 2008, setahun yang lalu.)
Enjoys!

Salam,
Ida.


Bosen acara indoor
Karena pertimbangan sudah sering bikin acara di dalam kota, maka untuk silaturahmi sekaligus Halal Bihalal Idul Fitri 1429 H lalu, para anggota milis ‘76FIS UI memutuskan untuk bikin di Puncak. Acara digabung dengan jalan2 di kebun teh, makan siang bareng dan presentasi foto2 kegiatan Fisip Fun Fair, GS, Donasi, Tour Jogya. Wah seru nih!

Peserta mulanya segen, takut nggak kuat! Maklum sampun sepuh!

Ide jalan2 di kebun teh ini semula mendapat tanggapan beragam. Ada yg semangat, ayo aah cepetan!. Ada yang males ikut karena takut nggak kuat . Merasa lutut sudah mulai goyah. Maklum, rata rata usia sudah menjelang 50 tahun atau sudah lebih. Dengan beberapa tukar tukar informasi tentang lokasi, acara yang menyenangkan, persuaasi teman kanan kiri, akhirnya peserta tumplek blek. Tanggal juga ditetapkan 25 Oktober 2008. Judul acara : ’76 FIS UI, Halal Bihalal dan Fun Tea Walk. Koordinator event: Anton Natakoesoemah (kang Nuhun) yang selalu mengaku jadi Pembantu Umum. FYI, kita semua setuju saja dia sebut dirinya begitu. Karena bila kita ada event apapun, koordinator toch teteup dia! Ha...ha...ha. Thanks ya broer!
Harap kumpul di Citos, 25 Oktober, jam 5.30 WIB. Berangkat jam 06.00 WIB tepat, pakaian olah raga. Itu antara lain bunyi SMS Kang Nuhun hari Jum’at H-1 (wah pake istilah pak Polisi nih!) kepada seluruh peserta.


Kumpul di Citos, tetep diabsen ama kang Nuhun!
Jam 5.30 pagi, Kang Nuhun bener2 sudah standby di Cilandak Town square (Citos), menunggu para peserta. Tetap dengan walking boardnya yang berisi kertas daftar peserta dan foto copy daftar acara. Bus Big Bird kapasitas 54 seats juga standby di halaman depan Citos. Peserta berdatangan, langsung meriah dengan salaman, peluk cium dan canda ria. Sebagai asisten urusan pin, aku bagi2kan ke peserta yang menyematkannya di dada. Urusan administrasi dan keuangan tetap Kang Nuhun, ini all in berikut laporannnya di milis nanti.
Peserta terdaftar telah datang semua, maka tepat jam 06.05 WIB, perjalanan menuju lokasi Halal Bihalal dan Fun Tea Walk dimulai. Beriringan,1 bus besar, 1 kendaraan jip milik Linda Tobing berisi 4 anak remaja kami. Essa putri Debby, Anissa putri Renny, Erwin putra Linda dan Danny putraku. Dulu, ketika mereka masih kecil2 pernah juga bertemu dalam acara kami, berenang bersama, tetapi tentu sudah lupa. Ternyata, ketika bertemu kembali di acara ini, mereka jadi akrab.

Pembagian air mineral dgn logo’76. Kue lebaran masih beredar!
Canda ria selama perjalanan menuju Puncak terus berlangsung, diseling pengumuman dari Kang Nuhun, pembagian 2 botol air mineral Peddler dengan kemasan khusus event ini, roti dari Linda Tobing, juga beberapa toples kue lebaran yang dibawa peserta, kalo nggak salah Baby. Pokoknya ransum untuk olahraga jalan kaki kali ini pasti sip lah. Full energy dan gizi. Dijamin nggak bakalan pingsan deh.
.
Kebun teh Walini, Puncak. Seger! Istirahat , jajanan tradisional!
Bis sempat mampir di rest area jalan toll Jagorawi, untuk memberikan kesempatan peserta istirahat atau ke toilet. Selama di bus, di rest area atau dimanapun, camera selalu beraksi. Moment2 selalu tak ingin dilewatkan untuk diabadikan bersama teman teman.Sekali lagi foto nggak bisa Cuma berdua...pasti aja ada yang masuk frame! Lagian...ini kan bukan foto honey moon, mau beduaan ...he...he...he. Untung perjalanan lancar, tak ada hambatan berarti, maka sebelum jam 08.00 WIB peserta sudah tiba di Puncak. Memasuki perkebunan teh Walini, udara segar, pemandangan hijau langsung menyergap mata.

Acara tea walkpun dimulai. Kang Nuhun dengan seorang pemandu, petugas lokal berjalan di depan, diikuti peserta lainnya menyusuri jalan setapak perkebunan teh. Tak diragukan acara silaturahmi ini sangat berkesan.

Bayangkan lah ngobrol dengan teman lama, bercanda ria, melepas kangen, sambil jalan di udara yang sejuk segar dengan lingkungan hijau menawan. Di kejauhan, tampak gunung yang diselimuti kabut tipis, indah sekali.
Sesekali berpegangan tangan teman , mengatur langkah agar tak terpeleset. Terkadang bergelayut pada bahu teman, karena sedikit limbung, jalan yang berbatu tak rata, agak sulit mengendalikan kaki kaki tua yang mulai goyah.

Terkadang berhenti sejenak, mengatur nafas agar bisa melanjutkan perjalanan ini, menyusuri jalan berkelok, yang ujungnya akan ke lokasi awal. Sesekali masih sempat menjawab SMS yang masuk, entah dari suami, isteri atau anak2. Mungkin juga dari rekan bisnis. Berhenti sejenak untuk berfoto dengan teman2 seiring, sayang panorama begitu indah sebagai background diabaikan.

Sesungguhnya, fun tea walk ini merupakan lari sejenak dari rutinitas suasana kota yang panas, berdebu, polusi suara dan udara, benar-benar bermanfaat. Menghirup udara segar, sedikit membakar kalori dari beberapa gram lemak makanan yang masuk, sedikit pegal2 besok harinya, dan tentu saja beberapa wajah bersemu merah segar.

Jalan-jalan dikebun teh ini berlangsung sekitar satu jam, kemudian beristirahat di bawah pohon rindang dengan kursi lipat yang diatur melingkar. Istirahat sambil terus ngobrol dan foto2 dilengkapi sajian jajanan tradisional yang dijual penduduk sekitar. Jagung rebus, kue2 basah dan kacang rebus. Sebelum masuk bis untuk lunch ke restoran Puncak Pass, peserta sempat memborong foto2 ukuran post card atau jumbo card yang dibuat para fotografer lokal. Mereka menggelar foto kami di lapangan rumput dekat bus sambil mencegat peserta. Meski rata2 peserta bawa kamera sendiri atau camera HP, akhirnya tetap beli juga. Sebagian memang foto2 mereka ambil momentnya bagus, sebagian lagi kasihan juga sama fotografernya. Kalau bukan kita yang beli , siapa yang mau beli foto kita itu. Jangan- jangan masuk tong sampah. Uuh....

Lunch di Puncak, presentasi foto kegiatan FFF, GS, Jogya Tour dll
Makan siang di restoran Puncak Pass berlangsung meriah. Menu yang khas adalah pancake/popertjes terus tambahan klapetaart dari Binky. Lainnya adalah mie Jawa, capcay, ayam, ikan dan tentu saja nasi dan buah2an. Di lokasi ini selain makan peserta sempat ganti pakaian yang sudah berkeringat dan sholat Zuhur.

Setelah makan siang, Kang Nuhun mulai buka acara resmi. Laporan program kegiatan angkatan’76 serta rencana yang akan datang. Sambutan juga datang dari sekjen Iluni FISIP UI, mbak Indra Sasanti. Lalu presentasi foto2 kegiatan FISIP FUN FAIR, berupa foto2 yang dikumpulkan dari berbagai fotografer (Arief, Ida, Fajri Pradana, Michael Ruru, Aditya, Eka dan Ruby) dan video karya staf Ruby Karno, foto2 GARAGE SALE. Juga dokumentasi tour ke Jogya (Agustus 2008).


Jualan mug, fund raising.
Selain itu aku juga presentasi mug, gelas kopi dgn logo ’76, logo UI, Tea walk . Peserta boleh pesan, keuntungan dagang mug ini untuk menambahi kas ’76. Peserta antusias pesan mug, horee dagangan laku! Tina yang bertugas catat order dan terima uang agak kerepotan. Rasain!
Denny yang khusus datang dari Denpasar, langsung ambil 6 mug sample. Cash and carry!
Yang lucu ulah Tina, dia yang mencatat order dan terima pembayaran. Harga mug cuma Rp.40.000,- Ada beberapa teman yang kena ulahnya, pesan 2 bayar Rp.100.000,- Tina bilang nggak ada kembalian. Jadi akhirnya uang kembaliannya disumbangkan ke kas. Wah... ini strategi bagus untuk fund raising ya Tin! Ha...ha..ha.
Aku baru tahu hal ini setelah pulang dan mulai susun daftar order. Kok uang yang Tina serahkan lebih dari total order mug? Ternyata Tina lupa catet …hi…hi… hi. Untung ingatan masih kuat, jadi kita lanjutkan merapikan order teman2 by phone.

Tour berikut! Ke Padang Bukittinggi.
Di acara lunch itu juga dibicarakan rencana tour 2009. Sudah disefakati bersama dalam suatu pertemuan reuni, akan diusahakan setiap tahun ada tour. Maka setelah beberapa alternative tujuan wisata: ke Timur: Lombok, Bali lagi, Manado. Ke barat: Medan dan Padang-Bukittinggi. Pilihan akhirnya ke Padang-Bukittinggi. Selain itu panitia juga akan mengundang angkatan lain di FIS UI untuk turut serta tour ini. Biar makin rame dan akrab.
Panitia diminta mulai bekerja saat itu juga, ha...ha...ha. Kerja ...kerja ..ayo kita kerja.. (mode nyanyi ON ya). Dalam hitungan hari, karya panitia sudah akan kita nikmati dalam rangkaian tour Padang Bukittinggi, Desember 2009 lalu. Semuanya lancar.

Nonton video Mama Mia otw home!
Perjalanan pulang diisi dengan nonton video di bis. Filmnya ”Mama Mia”, cd yang sengaja dipersiapkan Arief. Lagu2 ABBA dan usia pemain filmnya pas benget dengan peserta tour ini.
Bis sempat mampir di rest area lagi. Kali ini yang jadi sasaran peserta beli jajanan pisang goreng, tahu, tape uli.
Hari itu Halal Bihalal dan Fun Tea Walk berakhir sekitar jam 16.00 wib setibanya bus yang membawa kita di Citos lagi. Kembali ke Jakarta dengan segala rutinitas, macet, asap knalpot, debu, suasana mall yang ramai. Tak berselera lagi untuk window shopping sekalipun, karena badan sudah lelah. Besok lebih pegel lagi, karena tadi jalan belum pakai pemanasan dulu. Sekian.

Depok, 2010

Ida Syahranie
· · Share · Delete


    • Manenda Lalisang Hai Wartawati Ida Thanksssss ya.... iya nih bukan dibuang di Tong sampah tapi numpuk di Komputer ...jadi kalo hari ini muncul dalam tulisan anda ya...bagus deh buat warming up TOUR LOMBOK ...hehehe
      February 12, 2010 at 7:22am ·

    • Astari Herman Terimakasih untuk tulisannya. Salam kompak
      February 12, 2010 at 7:24am ·

    • Linda Tobing Ternyata sdh 2 thn yg lalu ya.....time flies.....
      February 12, 2010 at 7:27am ·

    • Ida Syahranie He...he...tau aja ibu Suri kalo gue lagi warming you up!

      Supaya yang mulia para seniors ikutan acara Lombok Bu! Ini wartawan/PR atau orang iklan lagi promosi nggak jelas lah. Pokok e aku mengharapkan acara tour itu dianggap fun, mempererat silaturahmi dll.

      February 12, 2010 at 7:27am ·

    • Indah Meitasari Seru ya Mbak Ida.. kompak sekali..
      February 12, 2010 at 8:55am ·

    • Kusumastuti Sumarno Masih teringat nafas ngos-ngosan krn ga pernah jln jauh,ada teman yg join hari itu trus ketagihan dan sekarang aktif kalo ada acara 76......Cici
      February 12, 2010 at 11:15am ·

    • Fachrudin Lubis Halal bil halal 2010 kemana ya Da???
      February 12, 2010 at 3:44pm ·

    • Dedy N Hidayat Lain kali tour ke Republik Pasundan dong. Kenny ('75) ditempatkan di situ sebagai Dubes.
      February 12, 2010 at 4:34pm ·

    • Ida Syahranie ‎@ DNH : wah ke Rep Pasundan itu memang seru...apalagi kalo dubesnya mau turun tangan...he...he. Nang Malang aja Mas...

      @ Meita: Iya moga2 langgeng dan mengundang angkatan lain gabung silaturahmi ini.

      @ Ucok: Lombok itu pas setelah Idul Fitri lho... jadi sekalian aja kayanya. tp kalo aku lebih suka kita buka puasa bareng lagi. Cuma enaknya bukan sekedar makan, sholat bareng juga.

      February 12, 2010 at 7:31pm ·

    • Fachrudin Lubis Ide yg bagus Da.Tidak harus di restoran bisa juga di suatu tempat kita siapkan makanannya serta tempat solatnya. Setelah itu ngobrol lagi.Pasti Kang Anton setuju.Iya kan,,,
      February 12, 2010 at 8:09pm ·

    • Setiowati Hoetomo mbak Ida... aku masih punya botol yang FunFair 2007/2008 ya? Belom diminum lho... :)
      February 12, 2010 at 9:35pm ·

    • Ogi Indra Yoga Thanks, Ida. Seneng bacanya. Serasa ikut di acara2 itu. Mudah2an di Lombok tambah seru, ya. SALAM
      February 13, 2010 at 1:52am via Facebook Mobile ·

    • Ida Syahranie ‎@ Mmak Tyo: yg aku foto itu juga belum dibuka sampai sekarang, buat koleksi aja mengenang setiap events.
      @ Mas Ogi: begitulah harapan saya dan teman2, Tour nanti lebih meriah.

      February 13, 2010 at 4:50am ·

Bagaimana kalo kita bikin Drum band Angkatan’76 FIS UI

Catatan perjalanan ke Bandung, Sabtu 31 Juli 2010.

Citos lagi

Tour angkatan 76 FIS UI ke Bandung (31 Juli 2010) kali ini,  lagi lagi memilih tempat berkumpul di Cilandak Town Square (Citos). Citos yang berada persis di samping outer ring road , jalan toll tempat paling strategis kami untuk berangkat tujuan ke Bandung.  

Sebelum jam 5.45 WIB sebagian peserta sudah datang. Apalagi bu ketua Panitia, Ita (Saraswati Paramita). Sedang anggota panitia lainnya Hanny Kendardhati yang memang mukim di Bandung akan bergabung disana. Bus Laks yang dulu pernah digunakan untuk ke Cirebon sudah stand by di halaman depan Citos. Sebagian peserta sudah duduk di bus, sambil check perlengkapan, atur2 bekal yang dibawa.  Beberapa teman diminta Anton (Kang Nuhun) untuk hubungi peserta terdaftar yang belum datang juga,  padahal waktu keberangkatan yang disepakati sudah hampir tiba.
“ Tepat jam 06.00 wib kita berangkat ya” ujar Anton, ambil posisi berdiri di cabin depan bicara lewat pengeras suara.  “ Tolong bantu telponin teman2 yang yang belum datang yaa” sambungnya.

Waiting list
Ada kabar Lies sebentar lagi sampai, mobilnya sudah di pintu masuk Citos.
Kumalawati akan gabung di Km 16 rest area jalan toll saja.
Rory via Renny juga akan gabung disana, katanya.
Monang yang kutelpon hpnya nggak ada yang jawab. Lama lama ada yang jawab... ”Salah sambung bu!” seorang anak kecil akhirnya menjawab telponku. Ha...ha...telpon temen aja gue salah sambung. Jangan-jangan salah catat nomor hpnya.
Teman-teman  lain juga upaya telpon peserta yang belum datang. Ini beberapa transkrip pembicaraan via telpon yang sempat terdengar.
 “Lagi dimana?”  “ Jadi ikut nggak?”  “ Kok sudah jam segini belum datang sih?”
“Oooo… gitu yaa….oke deh… nggak jadi ikutan ya?
 “ Wah… kenapa elo nggak sms Kang Nuhun kemarin kalo batal ikut, kan yang waiting list bisa gantiin bangkunya!”  “Ya sudah deh bus udah mau jalan nih…daag”

Seperti biasa, diawali dengan berdoa, bus Laks dengan 3 awak ( 1 supir dan dua asisten) berangkat menuju Bandung via toll Cipularang. Berdasarkan daftar acara yang dibagikan , tertulis kami akan langsung menuju objek wisata Kawah Putih.Estimasi jam 10 sudah berada disana. Beberapa dari kami sudah mulai buka karya tulis Iwan Gardono yang dibagikan gratis.isinya tentang Kota Bandung (hal 1-6), Bandung Lautan Api (hal 7-10), Suku Sunda (hal 11-13), Mang Ujo (hal 14-18), Angklung (19-24) dan K.A.R. Bosscha (hal 25-30). Tulisan serius lho dan reference yang oke. Pokoknya thank you berat lah untukIwan dan upaya panitia. Serius di kelolanya. Apa kita bisnis tour aja yaa? Usernya or target marketnya  siapa? Kita juga deh… ha..ha.ha. Jeruk makan jeruk ¡

Rory salah jalur
Bus segera bergerak, sementara Anton membacakan beberapa pengumuman; tentang KTE, laporan keuangan, status kegiatan dan persiapan tour Lombok. Makanan bekal sarapan pagi sudah mulai beredar. Macam-macam. Panitia sudah siapkan sebotol air mineral, tissue dan trash bag. CD dan DVD sudah aku setor ke Pak supir, minta di tayangkan via 3 monitor di dalam bis. Sudah ada yang niat nyanyi.

Saat bus mengarah ke toll Bekasi, aku sudah mulai bongkar tas plastik isi polo shirt untuk tour Lombok, Sebagian peserta memang akan gabung tour yang rencananya berangkat 1 -3 Okt nanti,  ternyata sudah masuk ke rest area km 16 jalan toll  Bekasi.  Kumala segera bergabung, sementara sebagian ada yang turun untuk ke toilet.

Lha... Rory mana? Usut punya usut ternyata  Rory menunggu di rest area jalan toll Jagorawi! Alamaaak! Aduh biyung... kemana aja.Neng. Dari awal memang sudah ditentukan routenya ke Bandung via Cipularang.
Akhirnya, Rory batal ikut deh. Nggak mungkin kejar  bus kami. Kami sendiri tak mungkin nunggu dia. Sayang yaa...!
Memang sih... semua info acara tour detail hanya bisa diakses via email. SMS Kang Nuhun hanya buat reminderjam berangkat dan meeting point. Kebanyakan lah kalo sampai acara/route dimasukkan segala...!
Pelajaran bagi kita, jangan terlambat karena kita tour rombongan dan keep up date info. Perjalanan menuju Bandung dilanjutkan.  

Tour kali ini ada teman yang baru muncul! Rosmaladewi yang setelah lulus tak pernah gabung sama kegiatan ’76. Sengaja datang dari Palembang buat reuni. Lengkap dengan krupuk Palembang sbgai oleh oleh. Mpek-mpeknya kapan?
Harusnya juga ikut Retnowati, sayang saat terakhir dia sakit. FYI, kita (aku, Binky, Kusumastuti) pernah cari mereka di FB search , nah yang muncul ada 200an lebih nama yang sama. Jadi ngak ada yang berani add friend. Tuhan maha tahu, kita tulus ingin jumpa mereka. Ada jalan bisa menemukan dan berkumpul lagi.

Kiri kanan jalan toll nggak menarik lagi, diskusi dan tanya jawab dipandu Anton berlangsung terus. Malah topik hangat adalah keinginan tour ke Eropah 2011.  Nara sumber banyak banyak banget yang udah pengalaman ke sana, jadi diskusi seru banget. Muncul juga usul ke Vietnam aja, ke Hongkong Macau aja, Singapore aja. Juga bahas tentang bagaimana kalo sambil tour ke Eropah bisa pameran lukisan dan foto karya kita. Sudah hitung2 budget,  nilai Euro ke rupiah, sistim pembiayaan tour dengan tabungan, visa dll. Heboh deh di bus!

Hanny terlupakan... maafin kami Hanny dear!
Bus sudah masuk Bandung, seharusnya Hanny akan gabung di jalan toll. Sayang saking asyik diskusi...meeting point sama Hanny terlewatkan! Aduuh.... kita heboh... mau balik lagi nggak mungkin!  Kali ini Ita jadi bulan bulanan , kita gangguin. Ita sampai bilang” Aduh... gue nangis nih!” ha..ha..ha...Akhirnya memang Hanny nggak bisa gabung, karena mendadak harus ke Jakarta, ada keluarga yang sakit.

Sesuai rencana, jam sepuluh kita sudah di lapangan parkir Kawah Putih. Bus besar hanya boleh sampai di lapangan parkir. Untuk naik ke Kawah putih yang kurang lebih 5 km ke atasnya, kami harus berganti dengan mobil sewaan,  semacam angkot. Mobil ini sebetulnya bak terbuka yang diberi atap.
Bisa bayangkan kan...? Udara dingin dan berangin sekali, melalui jalan kecil kiri kanan pohon pohon lebat menuju puncak Kawah Putih, dalam angkot yang sampingnya terbuka, mesin mobil yang menderu-deru, usia kami yang tak muda lagi? Bbbrrrrrr... dingin! Tapi semua itu bisa kami (aku satu mobil dengan Astari, Tina, Linda Wahyudi, Ernie, Titta, Kumala, Titta, Binky, Ita siapa lagi yaa) lewati ! Karena bisa bercandaan sepanjang perjalanan, dan saling berpelukan dengan teman. Aku peluk aja Astari yang duduk disampingku.. yang lain juga sama lah peluk teman sebelahnya saling menghangatkan! Ini kan gunanya teman!

Di Kawah Putih...biasa lah apa yang kita lakukan, mengagumi keindahan karya Tuhan YME dan foto fotoan bareng teman. Disini kira2 sejam (nggak boleh kelamaan, ada belerangnya, bahaya!). Kembali ke area parkir bus,  kami juga menumpang angkot lagi. Kali inikami naik  mobil yang kursinya diatur seperti mobil Tramtib PP, penumpangnya duduk berhadapan. Duduk di cabin depan Syarifudin (Bemo) disamping Pak Supir dengan topi cowboynya).  Kami duduk di belakang (Lies, Ernie, Tina, Jusi, Linda Wahyudi, Hamdan dan aku). Kali ini  jalan menurun, mesin nggak terlalu berisik, tapi bau knalpot mobil yang menyengat.  Lihat posisi kita duduk dan hampir semua peumpangnya wanita...Lies nyeletuk:
” Kita kayak kena ’garuk” Tramtib yaa!” Hua ha..ha.. semua ngakak.  Hamdan yang cowok sendirian diasosiasikan sebagai G nya, supplier, ha...ha..ha...  Kita semua? Ya... sudah pada sepuh...pantesan kena garuk, sambut yang lain. Pokoknya seru, nggak terasa mobil sampai di lapangan parkir.

Ada lagi yang harus kami lakukan, berburu oleh2. Di lapangan parkir banyak outlet penjual oleh2. Ada strawberry merah, besar2, segar yang ranum2, cuma Rp.40.000 sekilo. Ada selai strawberry, syrop, strawberry di celup coklat. Ada juga bandrek botolan, nantinya di rumah tinggal dicampur sama air panas plus susu.


“ Hallo ladies and gentlemen,  where is Holland Bakery yaa?
 Acara selanjutnya adalah kembali memasuki kota Bandung. Tentu saja untuk makan siang dan ke Saung Angklung Udjo di jalan Padasuka. Rencananya kami akan  makan siang di The Kiosks, jalan Djuanda/Dago. Sayangnya… perjalanan ke sana dikepung macet. Biasa lah Bandng akhir pekan…macet dimana mana.  Jam 14.00 kami masih di jalan toll, akhirnya panitia menggantinya ke resto Sindang Reret yang lebih dekat.
Ada kejadian kecil yang bikin ketawa para peserta. Tiba2 dari arah belakang suara Bemo” hallo Ladies and gentlemen! Where is Holland Bakery yaa?” Hua…ha..ha… ketahuan udah laper beraaat! Sebentar ya bro… kita dikit lagi nyampe deh.
Peserta  bertambah di sini, Ruby Karno gabung. Sedangkan Anita Tampubolon yang menunggu di The Kiosks tidak bisa menyusul ke Sindang Reret, karena kejauhan dan macet sementara dia sudah ada acara sore harinya.

Saung Angklung Mang Daeng Udjo
Setelah makan siang dan sholat Zuhur yang digabung ama Ashar, istirahat cukup, kami  menuju jalan Padasuka. Mau nonton dan main angklung.  Lokasi Saung Angklung ini ada di pemukiman padat di jalan Padasuka Bandung. Acara sudah hampir dimulai saat kami tiba disana. Theaternya terbuka, mengelilingi arena kecil dan panggung kecil sederhana.  Pohon2 bambu dan interior bamboo membuat suasana saung ini enak dan adem. Turis manca negara sudah duduk menempati bangku semen berundak yang menghadap panggung.

Acara disini seru, selain  bisa nonton sajian permainan angklung yang sebagian besar dimainkan anak kecil dan remaja berbakat, alunan musik bamboo  yang riang dan indah, arak arakan warna warni ‘penganten sunat ' ala Jawa Barat, sedikit permainan wayang golek, kami bisa ikut belajar memainkan angklung dengan aneka lagu.  Yang unik adalah tanda masuk berupa kalung dengan bandul angklung kecil. Khas dan  kreatif.

Acara terakhir adalah berburu oleh oleh makanan dan kue di kota Bandung. Kami mampir untuk beli kue kering, ice cream dan coklat di toko jalan Bawean. Menarik...ada kue versi lama yang sudah jarang di temukan di supermarket... misalnya yanhagel... itu kue kering dengan taburan hazelnut/kenari dan gula putih. Rasa roomboter, susu dan vanillanya.. eanaak tenan. Jadi ingat kue bikinan Mamaku.

Kami mampir di Rumah Mode, hanya untuk makan malam di cafenya sekaligus shalat Magrib.  Justru dari resto inilah terbongkar minat cewek cewek ’76 pada drumband!
Saat duduk di resto sambil menikmati makanan dan minuman hangat, Ita, aku, Lies, Ernie, Titta, Tina, Arief, Rubby, Ilev, Djoko terlibat obrolan kecil. Ita mengkomfirmasi apakah Arief kenal seseorang berna a” Ida... siapa...gitu, mayorette DBUI?.
Arief mengiyakan, malah menambahkan informasi bahwa dia mengenal gadis itu saat jadi  Official DB UI (1978 an lah). Ini dialog  kami dengan para cowok ’76 yang jadi  Official DB UI.

Ita : ” Hah.. Rief..elo waktu itu jadi Official DBUI? Kok kita nggak tahu ya” Elo tahu Ta? Lies?”  ” Elo Er...?” kata Ita...check langsung ke Titta, Ernie dan Lies. semua yang ditanya menggeleng.

Arief dengan polos menjawab: ” Iya.. Rubby, Djoko, Ilev, Ade, Moim (Imam?) juga jadi Official DB UI kok” khas Arief, kalem.
Kita rame2 serang Arief, yang kelimpungan. ” Kok kita cewek ’76 nggak tahu, nggak ditawarin ikutan DB sih!” kita semua belagak marah. Hua..ha..ha ... Rubby mendekat, Djoko , Ilev gabung. Seru. Mereka membela diri lah. ”Kan ada pengumumannya ditempelin. Kirain pada nggak minat” para ex Official DBUI in membela dirii. Kompak nih yee!!!

Aku manas-manasin aja” ”Ta...kita nggak dianggep nih! Padahal kita cewek2 ’76 kan soal musik jago yaaa!” 
” Iya nih..nggak setia sama kita!” sambut Ita. Ucapan Ita diiyakan yang lain, para cewek ’76 yang kecewa ini. Padahal kita yang sekarang rata rata sudah usia 50thn. Peristiwanya sudah 30 tahunan. Seakan akan kita masih bisa melakukannya sekarang aja!
Pokoknya sampai kembali ke bus menuju Jakarta topik ini masih jadi bahan bercandaan. Dendam ya Ta??? Bahkan topik ini masih berlanjut saat comments kita  posting foto tour Bandung di FB. Judulnya dendam tak sudah. Halaah ada ada aja obrolan kita.
Malah muncul tawaran main main...” Bagaimana kalo kita bikin Drum band Angkatan’76 FIS UI?”
Wooi ..inget tuh  lutut udah goyah! Rambut udah putih, punggung udah sering pegel. Trus tampilan kita juga nggak kinyis...kinyis lagi. Diet aja udah gagal terus! mau main drumband segala!
Udah deh..yang paling bisa kita lakukan adalah kayak gini, jalan2, ngobrol2 en makan2.

”It’s complicated” ini adalah judul film yang  kita nikmati di bus saat pulang ke Jakarta.
Badan kami yang sudah capek, AC sejuk cenderung dingin, pashmina dan jaket sudah dipakai. Untuk menghangatkan suasana, putar film ini suasana jadi seru. Para pemainnya yang oke (Alec Baldwin, Meryl Streep dan Steve Martin) membuat nonton bersama teman ini jadi beda. Padahal waktu nonton dvd ini di rumah aku biasa ajaa.
Ceritanya ya... soal yang hubungan mantan suami dan mantan isteri yang jadi rumit, karena  terlibat cinta lagi. Upaya menutupi affair dari pasangan masing masing inilah yang bikin seru. Bus jadi rame, terutama saat Alec Baldwin harus menggunakan laptop untuk melindungi daerah privasinya. Rumit dah!

Tapi itu cuma film yang kami tonton di bus... hubungan kita Insyaallah tidak rumit lah.
Karena itu via FB note ini, apalagi suasana Idul Fitri ini masih hari ke dua (11 Sept 2010) aku minta maaf. Terutama sama Arief yang sudah jadi bulan bulan kami soal DBUI.
" Ita.. kita minta maaf ya sama Arief dkk yang Official DBUI itu... " Teteup nyindir! Hi..hi..hi).

Salam,

Ida Syahranie
.
  • Esti Andayani Makasih Ida untuk ceritanya..., seru banget deh...,gw serasa ikutan tour jadinya...Salam hangat dari kota Oslo yg sudah mulai dingin... dan mohon maaf lahir batin...
    September 11, 2010 at 7:16pm ·
  • Renny Dewi Anggraini Thanx Ida,udah diingatkan kembali perjalanan yg seru n menyenangkan,soal dbui angkatan kita,jgn diwujudin deh,nanti blm apa2 dah loyo,gak jd tampil,trus bubar jln,met idul fitri ida,maaf lahir bathin ya....
    September 11, 2010 at 7:30pm via Facebook Mobile ·
  • Arief Hidayat
    Soal DBUI memang menarik. Karena telah berumur lebih dr 25 tahun, maka bukan dianggap rahasia lagi, bahwa ada beberapa cowo 76 bergiat diDBUI. Selanjutny untuk mengobati rasa penasaran cewe 76 pa DB, maka gue sarankan membuat DB 76. Kita memang telah berumur lebih dari gocap, jadi sudah kurang "fresh" manggul tambur atau alat lain yang berat2. Tapi bagaimana bikin DB yang lebih "ringan" yaitu DB angklung. Enggak bera kan? Ha ha
    September 11, 2010 at 8:30pm via Facebook Mobile · · 1 person
  • Sutjiati Rosita Masih kuat megang alat alat nya ga ? Maaf lahir bathin , Selamat Hari Raya Idul Fitri 1Syawal 1431H .
    September 11, 2010 at 9:16pm · · 1 person
  • Monang Nadeak Dr foto sdh terlihat bahagianya kebersamaan...makanya...yuk dijaga terus persahabatan 76 sampai benar2 punah anggotanya. Tapi, foto terakhir itu cukup menarik, Bemo spt mau 'nangkep' lalar hehehe...!
    September 12, 2010 at 7:36am · · 1 person
  • Titta Herlina Da..menarik sekali tulisannya..dikemas dng bagus..thx a lot..boleh jg tu saran arief utk bikin group angklung '76..gw suka banget..c u in next lombok tour..selamat ied..maaf lahir bathin..
    September 12, 2010 at 8:37am via Facebook Mobile · · 1 person
  • Olga Schmitz du Moulin Gue setuju dengan kegiatan bersama dan gue juga lebih setuju kalo dibentuk group angklung, nggak capek angkat-angkat drumnya........
    September 12, 2010 at 12:18pm · · 1 person
  • Ida Syahranie ‎@ all: bikin DB itu cuma joke...buat menghangatkan relationship.
    Mana mampu lah tulang belulang kita...ha..ha...
    Kalo feature writing,judul note itu adalah leads yang provocative style...(teorinya bu Bernadette Ismail sama Pak Tides Katoppo). Salam...
    September 13, 2010 at 9:12am ·
  • Ida Syahranie ‎@ Oge; boleh juga ya group angklung... alatnya ringan kok. Kalo manggung, bawanya jg nggak berat (de.... mikir manggung... siapa yg mau nanggap.... penampilan dah begini....he...he). Arief lagi deh jadi Official...
    September 17, 2010 at 5:24am ·
  • Olga Schmitz du Moulin Kapan jadwal latihannya ?
    September 17, 2010 at 1:02pm ·
  • Saraswati Amidjojo Ida...... kamu jagooo banget sih nulisnya?! Gw sampe ter-pingkal2 ketawa sendirian baca tulisan kamu.Kebayang lagi serunya trip ke bandung. Padahal cuma ke bandung ya, tapi kok berkesan bangeett! Tks ya da.....??
    September 17, 2010 at 9:55pm ·
  • Rosmaladewi Mustofa Dua jempol tangan plus dua jempol kaki untuk tulisanmu !
    September 18, 2010 at 9:47am ·
  • Ida Syahranie ‎@ Oge; serius mau ikutan... sini deh cepetan!

    @ Ita: Makasih neng, mumpung masih anget, jadi aku tulis aja seadanya. Syukur deh bisa nikmati note ku.

    @ Mala: Ati..ati.. semua jempol diangkat...ntar kejungkel! wakakaks. C U next week!
    September 19, 2010 at 6:32am ·

Catatan perjalanan 1; Alumni FISIP UI- TOUR lOMBOK 2010

Sabtu malam (2/10’10), setelah kembali ke hotel sehabis seharian tour , aku leyeh leyeh di kamar. Sudah segar lagi, sehabis mandi. Di saat yang sama, room mate ku Tina lagi menyerbu kamar Fitje! Senjatanya : dompet! Dia bersama Titta, Rosmala dan teman2 lain nya, aku nggak jelas juga, sedang berusaha mengumpulkan oleh2. Ada pedagang mutiara yg datang! Mereka bukan nya belum ada oleh2 buat orang tercinta di Jakarta. Cuma …belum cukup lah! Pokok masalah adalah… duit yang dibawa pada belum abis! He…he..he…peace para ibu2… jangan ngambek ama gue yaa. Ntar diajak tour lagi deh.

Pada fragmen yang lain, Binky, Dewi Anggraini dan Dhay (Linda Wahyudi), mereka cuma taroh belanjaan oleh2 hasil perburuan selama tour seharian, ke kamar mereka, langsung balik kanan! Eittt!..Kemana sich? Cari oleh2 juga? Bukan!

Mau ke pantai, duduk en ngopi sambil ngobrol. Binky sudah browsed internet dan nemu café yang ok. Ini kan malam Minggu! Kalo di runtut runtut ke beberapa bulan lalu, ini semacam janjian udah lama, bahwa kalo tour nanti kita akan ngobrol ke café deh. Janjian di inbox FB, antara lain acaranya Monang harus nyanyi. .

Gue bilang ke Binky, akan nyusul mereka. Tina jawab ragu2, ternyata sudah ada janjian ama Titta, Fitje en Rosmala! Cuma gue mau ke kamar dulu. Perlu ‘unload’! Berat banget badan gue…..ha…ha… ha ..tahu kan! Kalo adm keuangan, harus balance kan antara pemasukan dan pengeluaran! Ini urusan keluarga...kalo sudah keluar lega!

Cuma udah leyeh2 gini, mau keluar kamar nyusul Binky cs sendiri nggak berani. FYI, kamar yg kita tempati adalah beberapa bungalow2 dan bertingkat. Bukan hotel yg satu building.

Nah untuk ke front office atau mau keluar, kita harus melalui taman2 yang rada gelap buat ukuranku. Gue kan takut gelap! Kebayang kan… jalan sendirian…..Hi i i i ….kalo pas di kegelapan, dekat pohon kamboja tuh ada yang nyengir gimana?? Bukan nyengiran kang bule yg tourist Amrik or Ostrali, … tapi itu…another world…kabuuur.!
Malam hari pertama disana aja, Joenoes yg kamarnya di sebelah kamar ku teriak2 ke orang di bawah. “ Oiii…oii… nyalain semua lampu teras dan tamannya! Gelap banget nih!”

Jalan penghubung dari bungalow ke bungalow dari susunan bata, sebagian rompal, kalo kesandung…. gubrakkk! Lha siapa yang mau nolongin…. Sepiiii! Aduh mau ke café nih!!

Binky sms dua kali.. antara lain isinya ” Nice place Da. Dengerin ombak!”  Duh… gue mauuuu! Binky bales lagi sms ku ” Ayuh atuh dtg kesini. Enak Da, lemon grass tea nya”
Ya ampuuun…tawarannya menggiurkan banget! Mau telpon Monang, nggak punya no.hp dia! Untung… ternyata ada sms masuk ke hpku, malah dari Monang! Nanyain apa gue udah tidur? Apa mau keluar bareng? Dia mau keluar sama Lubis. Finally, berangkatlah kita bertiga menyusul Binky Cs. Tempatnya Café Alberto, Senggigi Beach.

Sebetulnya pihak café bisa jemput, tapi mobilnya dilarang masuk ke halaman hotel Senggigi Beach. Itu aturannya, dan ada aparat penegak hukumnya.. he…he para Satpam yang berseragam biru itu! Mana mereka kemana mana bawa pentungan dan HT pula. Wibawa banget deh pokok nya ! Biasanya kalo di hotel2 Jkt , kan mas2 security pakai safari atau batik, biar lebih simpatik dan memberikan rasa aman yang nyaman. Yang ini pakai seragam komplit dgn sepatu boot, kaya ngawasin buruh pabrik garments deh! Nggak ketinggalan pentungan kayu bercat hitam dan HT. Mana ngomongnya nggak alusan. Sensi deh ama mereka nih. Kok aturan gini nggak kompak yaa sesama pelaku usaha wisata? Kan ini salah satu upaya untuk membuat turis betah di hotel elo, hai para pengusaha…. Saling dukung kan lebih baik….Yaaa gitu sech!

Ada aturan gitu, kami bertiga males ah negosiasi. Kami jalan aja keluar kawasan hotel… mau cari taxi or Cidomo . Cidomo itu ternyata singkatan kata Cikar untuk angkur barang, delman untuk angkut orang dan motor lho. sedangkan motor, karena alat transportasi ini pakai roda dari ban mobil (bekas dong). Menurut petugas front office, kalo naik taxi Bluebird ke café Alberto, ongkos sekitar Rp.10.000,- -Rp.15.000,- Kalo naik Cidomo? Tanya sendiri ya Bu!

Persis jalan keluar hotel kami menemukan satu Cidomo dgn kusirnya. Mulai lah Lubis minta antar ke café itu.. Penawaran pertama dari Mang kusir Rp.70.000,-. Haah… Lubis bengong! Gue mulai towel2 Monang, naik taxi aja yuuk! Tapi Lubis lagi pengen naik Cidomo! Ya udah…. . Tarik….Mang!

Sambil duduk di Cidomo, kami hitung berat badan, total sama Mang Kusir Cidomo, kira2 200 an kg (gue 56 kg, Lubis + Monang 150 kg, Kusir sisanya). Berat Bo! Kasian deh si kuda! Perjalanan sudah kira 1 km, jalanan mulai menanjak. Gue udah ngeri!.... Nah ini dia… rasa bela pati dan tenggang rasa Lubis muncul. Maklum wakil rakyat!

Buru … buru Lubis turun dari Cidomo! Dia bantuin Mang Kusir dorong cidomo. Monang dilarang Lubis turun…atau belum sempat turun… gue lupa. Lumayan lah upaya Lubis, membantu dorong itu… ada kira dua ratus meteran lebih. Kedengeran sih nafas Lubis ngos ngos an juga. Lalu begitu jalan agak mulai menurun… mang kusir menahan laju kuda. Lubis masih berdiri disamping cidomo sambil tolak pinggang, atur nafas. Ya.... mulai...Tarik nafas lewat hidung.....tahan dalam hitungan 8 ...yaa... lepaskan, buang nafas lewat mulut.... (salah ya... emang lagi yoga!)
Beberapa mobil dan taxi melintasi cidomo kita. Lalu Lubis tanya sama mang kusir, barengan ngomongnya ama Monang!
“ Café Albertonya dimana sih?” Sebenarnya gue juga mulai nggak sabar…… abis jalanan agak gelap gelap gimana gitu.

Dengan kalem tapi pasti mang kusir Cidomo nyahut dong. “ Itu di depan” katanya sambil mata kita mengikuti arah telunjuknya.
“ Ya ampunnnnn! Ya amploppp!” Kirain masih jauh, ternyata cafenya persis seberang Cidomo kita berhenti! Tinggal nyebrang aja beberapa langkah, sampai deh. Pantesan mang kusir berhentiin langkah kuda! Kirain suruh Lubis naik lagi untuk melanjutkan perjalanan!  Lha…Lubis gimana dong! Kasiaann.., udah capek dorong2, belum sempat menikmati enaknya naik cidomo lagi… udah nyampe! Dia pula yang bayar! Ha…ha…ha…. Maaf ya Cok!

Ini jadi bahan obrolan kita di café setelah bergabung dengan Binky, Dewi dan Dhay., serta rombongan berikut yang juga bergabung. Anton dan Susi, Arief, Ayi, Denny, Djokodan Hamdan.
.
Ngobrol ngalor ngidul yang ringan ringan asyik juga. Binky udah ingatkan bahwa café buka sampai jam 12 malam aja. Cafenya memang asyik, luas, ombak terdengar dan agak terang jadi ngobrol asyik lah. Bersih pula... buat nongkrong asyik deh.Ditambah beberapa makanan dan minuman, kita agak lupa waktu juga. Yaah kira kira lewat lah 5-10 menit dari jam 12.00 tuh. Tiba2 pet!! Liistrik padam!
Spontan Susy dan aku nyeletuk: “ Ya… kita udah di usir tuh” Djoko langsung nyalakan hpnya agak wajah2 kita terlihat. Sebentar kok padamnya, lalu lampu menyala kembali. Rupanya hanya isyarat dari pengelola café, bahasa symbol yang mereka kira lebih sopan!

Masa sih nggak bisa bilang aja sama customers langsung! Datangi aja meja kita.
“ Pak , Bu, selamat malam! Maaf kami sudah waktunya tutup. Terima kasih untuk kedatangan kalian hari ini. Mohon datang kembali. Thank you, Arigatou gozaimashita, hamsanida, hatur nuhun… apalah gitu! Barangkali ucapan sepertin ini akan muncul kalo kita datang lagi pada tour yang akan datang. Saat Pemda atau dinas Pariwisata sudah berhasil 'memoles' sikap pelaku usaha wisata ini agar siap bersaing dengan tujuan wisata lainnya. Agar lebih 'menjual dan PR style gitu" Yogya atau Bali.

Itu sekelumit catatan jalan jalan bersama teman Alumni FISIP UI ke Lombok, 1-2 Oktober 2010.

Salam,
Ida
· · Share · Delete


    • Setiowati Hoetomo ha...ha... lucu ceritanya... aku bisa bayangin wajah bang Ucok yang megap2 kehabisan nafas... :) piis bang... :)>
      October 21, 2010 at 9:45pm ·

    • Anton Natakoesoemah
      Ingat cidomo ingat alberto maka tak akan lupa harus turun jelang tanjakan krn beban yg berat unk kuda ...saat turunan kuda rada berontak waduh... Tapi pas memang dgn seberang cafe ... Di cafe yg top bgt suasana dan makanannya wouw pizza tono. +pancake pisang istilahnya top markotop dah ... Eehh akhirannya dibayarin sama binky pula.. Duh duh itu malam nikmat bener rasanya makasih binky. Udah traktir.... Pulang naik armada cafe model kendaraan satpol pp di jkt... Asyik dah ... Malam minggu yg manis kenangan yg tak terlupakan .....

      October 21, 2010 at 9:58pm via Facebook Mobile · · 1 person

    • Ida Syahranie Bener Ton... makanya ini jadi note pembuka. Terkenang kenang, rame ngobrolnya. Makasih Bink untuk ide ngumpul dan traktirannya.
      October 21, 2010 at 10:09pm ·

    • Binky Suparto Sama2 ... it was my pleasure. Justru kejadian yang kayak gini yang dikenang terus, jadi bumbu cerita yang nempel di otak, karena perpaduan pengalaman fisik, rasa, emosi ....
      October 21, 2010 at 10:19pm ·

    • Rosmaladewi Mustofa Duh bu...ternyata banyak yang mau minta cincin mutiara ku yg dinego di kamar Fitje....ga deh !
      October 21, 2010 at 10:34pm ·

    • Olga Schmitz du Moulin Seru amattt.......thanks for sharing..........
      October 22, 2010 at 12:41pm ·

    • Kusumastuti Sumarno Setiap tour pasti ada cerita mengesankan yg diperankan oleh Lubis......berarti dia harus ikut terus kalo tour: "maskot tour 76"......
      October 22, 2010 at 12:49pm ·

    • Kusumastuti Sumarno Thank you for sharing
      October 22, 2010 at 12:50pm ·

    • Binky Suparto Ya betul pengamatan Tuti .... Lubis harus terus ikut tour2 kita .... supaya muncul cerita2 kayak gini.
      October 22, 2010 at 5:26pm ·


Catatan 2 perjalanan ALUMNI FISIP UI - TOUR LOMBOK 2010

Sales promotion , layaknya di Mall: 

Naik boat berhadiah bonus, pijat gratis!
Sudah saatnya meninggalkan Gili Nanggu yang indah,pulau kecil yang indah tempat main air laut, snorkeling, bercanda dengan ikan, ngobrol sama teman di pantai dibawah pohon dan cari kulit kerang  juga foto fotoan. Komandan tour sudah kasih pengumuman, peserta silahkan naik boat lagi. Tujuan selanjutnya adalah ke pulau kecil lainnya, Gili Tangkong, 10 -15 menit berlayar, buat makan siang.  Berendam di air ber jam jam, lalu panas panasan, dan sekarang baju basah pula, pastilah perut terasa sangat lapar.

Dengan cepat kami menaiki boat, yang berkapasitas 10 orang . Dua perahu yang berjajar sudah cepat terisi, tetapi belum pas 10 orang tiap boatnya.  Perahu itu ada Djoko, Renny, Baby, Titta, Rosmala, Fitje, Cici…siapa lagi yaa. Sedangkan perahu yg aku tumpangi,  ada Astari, Monang, Lubis, Tina, Binky, Dhay, Hamdan.

Dari boat sebelah, yang jaraknya hanya 10 meteran dari kita, Djoko teriak teriak…
” Teman2, naik perahu ini dulu deh…. biar cepat berangkat nih!” sambil melambai lambai. Manis juga.
Ya…. Kita juga nawarin… agar mereka yang di perahu Djoko sebagian pindah ke boat kita, biar juga cepat berangkat.

Masing masing bertahan nggak mau pisah sama teman se boatnya. Ada ada aja deh! Lalu kita mulai liat ada beberapa teman yang mendekat ke boat. Kumala berjalan santai, menyusul Syarifudin, Rosita Tagor dan Muhardani di belakangnya. Wah…ini dia nih…calon penumpang! Kita penumpang dua boat saling adu teriak, membujuk calon penumpang, layaknya kenek angkot!

Astari yang sohibnya Kum langsung teriak: “ Kum… Kum… sini,!” sambil melambaikan tangan kirinya. Maklum, tangan kanan Astari lagi di gips, akibat jatuh dan retak. Dari perahu sebelah, terdengar teriakan Renny, Baby dan Titta, dengan komandan Djoko, juga membujuk supaya para calon penumpang bergabung dengan perahu mereka. Yang di pantai masih cuek bebek!

Wah… gelagat kurang baik nih… bisa bisa perahu Djoko berangkat duluan dah kalo Kum terbujuk gabung sama mereka. Tina en Binky nggak membantu promosi, udah kecapean kayaknya. Mereka nangkring di ujung boat.  Gue buka jurus marketing deh, maksudnya sales promotion, layaknya di department store.

Tinggalkan gaya kenek angkot! Nggak mempan! Si Kum dan teman teman di pantai masih tak tergoda. Masih nunduk nunduk aja melihat pantai Gili Nanggu yang emang keren abiss. Maka gue mulai teriak: “ Woi…woi... naik sini ya… dapat bonus air mineral!”    Whusss… perahu sebelah kaget sama tawaran sales promotion gue. Baru rasa ya!

Eit… …Titta nggak mau kalah! Sambil gelayutan di perahu dia teriak teriak: “ Naik sini aja… ada hadiahnya. Gratis voucher belanja!”  Kita semua ngakak dong! Emang lagi di Sogo or Metro? Persaingan benar benar dimulai, perebutan penumpang. Ayo… siapa takut!
“ Naik perahu gue aja, dapat bonus mug cantik! ” gue langsung nimpalin. Ada korelasi dong, tadi dapat air mineral, sekarang gelas. Voucher apaan... jangan2 cuma bisa ditukerin ama
Sambutan ger ger an dong! “ Naik sini dapat payung cantik!” gue denger perahu sebelah nyahut lagi.

Gue tetap berusaha, kasih penawaran terbaik. “ Ayo… naik sini aja dapat bonus pijat gratis!”  Ya ampun… perahu sebelah juga ikut ikutan, kasih bonus pijat gratis!
“Sini juga dapat pijat gratis, tambaha  voucher “ teriak Titta…berha ha hi hi.
Lucu, ngawur deh……yang penting kita fun. Kita memang bercanda terus.

Akhirnya perahu memang berangkat ke Gili Tangkong, nggak pakai bonus segala. Sambil berlayar, boat kita bersisian, sehingga masih bisa ledek ledekan atau lambai lambaian.  Menjauh dari pantai Gili Nanggu yang pasirnya putih banget dan air lautnya berwarna biru hijau, tosca dan biru tua itu.
Inilah salah satu bagian perjalanan yang menyenangkan bersama teman teman tersayang.
Capek memang, kalo benar ada bonus pijat gratis, mau juga sih.

Salam,
Ida

· · Share · Delete

    • Setiowati Hoetomo
      Oh... kalian teriak2 itu ngajak masuk ke boat ya... trus terang kita sangka kita udah gak boleh masuk ke boat lagi... makanya saya ambil boat yang masih kosong diujung. Yang apes pas pulang dr Gili Tangkong. Udah mendung kan... eh... nggak ada tukang perahunya... sampai Eri teriak2 ketakutan.. abis itu tukang perahu datang eh...belom isi bensin... isi bensin dulu... akhirnya boat kita berangkat terakhir.. ombak udah terlalu tinggi apalagi boat kita paling kecil deh... Eri sepanjang perjalanan teriak2 ketakutan.. akhirnya ngumbet dalam palka kapal... he..he... seru.. lucu... serem juga... abis ombak masuk kapal, baju kita basah kuyup semua ... takut boat trebalik nggak pake life jacket kan... :)
      October 28, 2010 at 8:13am ·
    • Ida Syahranie Wah...promosinya nggak nyampe! Gak pake Toa sih
      October 28, 2010 at 8:20am ·
    • Renny Dewi Anggraini thanx Ida dear,serunya gak habis2 deh,pokoknya klo dikisahkan kembali,sehari gak ckp ya....
      October 28, 2010 at 9:15am via Facebook Mobile · · 1 person
    • Olga Schmitz du Moulin hahaha....lucuuuuuu.....amattttt........aihhh....seruuuu.....
      Hayo pada ke Fortuna dapat minyak zaitun gratis !!!!!.....ikut-ikutan promosi....
      October 29, 2010 at 12:48pm · · 1 person
    • Ida Syahranie Inang Oge... gimana exhibitionnnya, gue mau datang ke Fortuna... kirim ticket yaaaa
      October 29, 2010 at 6:28pm ·
    • Olga Schmitz du Moulin Ida, ntar bulan desember baru dapet tempat......gue pasti lapor....pray harder supaya gue jadi milyoner supaya bisa traktir tiket...hihihii.....
      November 2, 2010 at 1:29pm · · 1 person
    • Setiowati Hoetomo Mbak Oge... kudoakan mbak jadi milyader deh... kalo dah jadi milyader aku ditraktir juga ya... dibayari ticket &akomodasi he..he.. :)
      November 2, 2010 at 9:06pm ·
    • Olga Schmitz du Moulin SH, semua yang mendoakan gue jadi milyoner, pasti dapat berkah tiket + akomodasi + shopping voucher, pokokne nggak rugi aja....hahaha.............gue serius nih...........
      November 3, 2010 at 1:23pm ·