Terima Kasih , Anda telah mengunjungi blog saya.

Thank you so much to have you here.
It is about my novels, notes, comments of something, features, short stories and pictures.

Also my products, Furoshiki and Yukata (summer kimono).

Please leave your comments.... thank you
Enjoy it....



Selasa, 28 Juni 2011

Bagaimana kalo kita bikin Drum band Angkatan’76 FIS UI

Catatan perjalanan ke Bandung, Sabtu 31 Juli 2010.

Citos lagi

Tour angkatan 76 FIS UI ke Bandung (31 Juli 2010) kali ini,  lagi lagi memilih tempat berkumpul di Cilandak Town Square (Citos). Citos yang berada persis di samping outer ring road , jalan toll tempat paling strategis kami untuk berangkat tujuan ke Bandung.  

Sebelum jam 5.45 WIB sebagian peserta sudah datang. Apalagi bu ketua Panitia, Ita (Saraswati Paramita). Sedang anggota panitia lainnya Hanny Kendardhati yang memang mukim di Bandung akan bergabung disana. Bus Laks yang dulu pernah digunakan untuk ke Cirebon sudah stand by di halaman depan Citos. Sebagian peserta sudah duduk di bus, sambil check perlengkapan, atur2 bekal yang dibawa.  Beberapa teman diminta Anton (Kang Nuhun) untuk hubungi peserta terdaftar yang belum datang juga,  padahal waktu keberangkatan yang disepakati sudah hampir tiba.
“ Tepat jam 06.00 wib kita berangkat ya” ujar Anton, ambil posisi berdiri di cabin depan bicara lewat pengeras suara.  “ Tolong bantu telponin teman2 yang yang belum datang yaa” sambungnya.

Waiting list
Ada kabar Lies sebentar lagi sampai, mobilnya sudah di pintu masuk Citos.
Kumalawati akan gabung di Km 16 rest area jalan toll saja.
Rory via Renny juga akan gabung disana, katanya.
Monang yang kutelpon hpnya nggak ada yang jawab. Lama lama ada yang jawab... ”Salah sambung bu!” seorang anak kecil akhirnya menjawab telponku. Ha...ha...telpon temen aja gue salah sambung. Jangan-jangan salah catat nomor hpnya.
Teman-teman  lain juga upaya telpon peserta yang belum datang. Ini beberapa transkrip pembicaraan via telpon yang sempat terdengar.
 “Lagi dimana?”  “ Jadi ikut nggak?”  “ Kok sudah jam segini belum datang sih?”
“Oooo… gitu yaa….oke deh… nggak jadi ikutan ya?
 “ Wah… kenapa elo nggak sms Kang Nuhun kemarin kalo batal ikut, kan yang waiting list bisa gantiin bangkunya!”  “Ya sudah deh bus udah mau jalan nih…daag”

Seperti biasa, diawali dengan berdoa, bus Laks dengan 3 awak ( 1 supir dan dua asisten) berangkat menuju Bandung via toll Cipularang. Berdasarkan daftar acara yang dibagikan , tertulis kami akan langsung menuju objek wisata Kawah Putih.Estimasi jam 10 sudah berada disana. Beberapa dari kami sudah mulai buka karya tulis Iwan Gardono yang dibagikan gratis.isinya tentang Kota Bandung (hal 1-6), Bandung Lautan Api (hal 7-10), Suku Sunda (hal 11-13), Mang Ujo (hal 14-18), Angklung (19-24) dan K.A.R. Bosscha (hal 25-30). Tulisan serius lho dan reference yang oke. Pokoknya thank you berat lah untukIwan dan upaya panitia. Serius di kelolanya. Apa kita bisnis tour aja yaa? Usernya or target marketnya  siapa? Kita juga deh… ha..ha.ha. Jeruk makan jeruk ¡

Rory salah jalur
Bus segera bergerak, sementara Anton membacakan beberapa pengumuman; tentang KTE, laporan keuangan, status kegiatan dan persiapan tour Lombok. Makanan bekal sarapan pagi sudah mulai beredar. Macam-macam. Panitia sudah siapkan sebotol air mineral, tissue dan trash bag. CD dan DVD sudah aku setor ke Pak supir, minta di tayangkan via 3 monitor di dalam bis. Sudah ada yang niat nyanyi.

Saat bus mengarah ke toll Bekasi, aku sudah mulai bongkar tas plastik isi polo shirt untuk tour Lombok, Sebagian peserta memang akan gabung tour yang rencananya berangkat 1 -3 Okt nanti,  ternyata sudah masuk ke rest area km 16 jalan toll  Bekasi.  Kumala segera bergabung, sementara sebagian ada yang turun untuk ke toilet.

Lha... Rory mana? Usut punya usut ternyata  Rory menunggu di rest area jalan toll Jagorawi! Alamaaak! Aduh biyung... kemana aja.Neng. Dari awal memang sudah ditentukan routenya ke Bandung via Cipularang.
Akhirnya, Rory batal ikut deh. Nggak mungkin kejar  bus kami. Kami sendiri tak mungkin nunggu dia. Sayang yaa...!
Memang sih... semua info acara tour detail hanya bisa diakses via email. SMS Kang Nuhun hanya buat reminderjam berangkat dan meeting point. Kebanyakan lah kalo sampai acara/route dimasukkan segala...!
Pelajaran bagi kita, jangan terlambat karena kita tour rombongan dan keep up date info. Perjalanan menuju Bandung dilanjutkan.  

Tour kali ini ada teman yang baru muncul! Rosmaladewi yang setelah lulus tak pernah gabung sama kegiatan ’76. Sengaja datang dari Palembang buat reuni. Lengkap dengan krupuk Palembang sbgai oleh oleh. Mpek-mpeknya kapan?
Harusnya juga ikut Retnowati, sayang saat terakhir dia sakit. FYI, kita (aku, Binky, Kusumastuti) pernah cari mereka di FB search , nah yang muncul ada 200an lebih nama yang sama. Jadi ngak ada yang berani add friend. Tuhan maha tahu, kita tulus ingin jumpa mereka. Ada jalan bisa menemukan dan berkumpul lagi.

Kiri kanan jalan toll nggak menarik lagi, diskusi dan tanya jawab dipandu Anton berlangsung terus. Malah topik hangat adalah keinginan tour ke Eropah 2011.  Nara sumber banyak banyak banget yang udah pengalaman ke sana, jadi diskusi seru banget. Muncul juga usul ke Vietnam aja, ke Hongkong Macau aja, Singapore aja. Juga bahas tentang bagaimana kalo sambil tour ke Eropah bisa pameran lukisan dan foto karya kita. Sudah hitung2 budget,  nilai Euro ke rupiah, sistim pembiayaan tour dengan tabungan, visa dll. Heboh deh di bus!

Hanny terlupakan... maafin kami Hanny dear!
Bus sudah masuk Bandung, seharusnya Hanny akan gabung di jalan toll. Sayang saking asyik diskusi...meeting point sama Hanny terlewatkan! Aduuh.... kita heboh... mau balik lagi nggak mungkin!  Kali ini Ita jadi bulan bulanan , kita gangguin. Ita sampai bilang” Aduh... gue nangis nih!” ha..ha..ha...Akhirnya memang Hanny nggak bisa gabung, karena mendadak harus ke Jakarta, ada keluarga yang sakit.

Sesuai rencana, jam sepuluh kita sudah di lapangan parkir Kawah Putih. Bus besar hanya boleh sampai di lapangan parkir. Untuk naik ke Kawah putih yang kurang lebih 5 km ke atasnya, kami harus berganti dengan mobil sewaan,  semacam angkot. Mobil ini sebetulnya bak terbuka yang diberi atap.
Bisa bayangkan kan...? Udara dingin dan berangin sekali, melalui jalan kecil kiri kanan pohon pohon lebat menuju puncak Kawah Putih, dalam angkot yang sampingnya terbuka, mesin mobil yang menderu-deru, usia kami yang tak muda lagi? Bbbrrrrrr... dingin! Tapi semua itu bisa kami (aku satu mobil dengan Astari, Tina, Linda Wahyudi, Ernie, Titta, Kumala, Titta, Binky, Ita siapa lagi yaa) lewati ! Karena bisa bercandaan sepanjang perjalanan, dan saling berpelukan dengan teman. Aku peluk aja Astari yang duduk disampingku.. yang lain juga sama lah peluk teman sebelahnya saling menghangatkan! Ini kan gunanya teman!

Di Kawah Putih...biasa lah apa yang kita lakukan, mengagumi keindahan karya Tuhan YME dan foto fotoan bareng teman. Disini kira2 sejam (nggak boleh kelamaan, ada belerangnya, bahaya!). Kembali ke area parkir bus,  kami juga menumpang angkot lagi. Kali inikami naik  mobil yang kursinya diatur seperti mobil Tramtib PP, penumpangnya duduk berhadapan. Duduk di cabin depan Syarifudin (Bemo) disamping Pak Supir dengan topi cowboynya).  Kami duduk di belakang (Lies, Ernie, Tina, Jusi, Linda Wahyudi, Hamdan dan aku). Kali ini  jalan menurun, mesin nggak terlalu berisik, tapi bau knalpot mobil yang menyengat.  Lihat posisi kita duduk dan hampir semua peumpangnya wanita...Lies nyeletuk:
” Kita kayak kena ’garuk” Tramtib yaa!” Hua ha..ha.. semua ngakak.  Hamdan yang cowok sendirian diasosiasikan sebagai G nya, supplier, ha...ha..ha...  Kita semua? Ya... sudah pada sepuh...pantesan kena garuk, sambut yang lain. Pokoknya seru, nggak terasa mobil sampai di lapangan parkir.

Ada lagi yang harus kami lakukan, berburu oleh2. Di lapangan parkir banyak outlet penjual oleh2. Ada strawberry merah, besar2, segar yang ranum2, cuma Rp.40.000 sekilo. Ada selai strawberry, syrop, strawberry di celup coklat. Ada juga bandrek botolan, nantinya di rumah tinggal dicampur sama air panas plus susu.


“ Hallo ladies and gentlemen,  where is Holland Bakery yaa?
 Acara selanjutnya adalah kembali memasuki kota Bandung. Tentu saja untuk makan siang dan ke Saung Angklung Udjo di jalan Padasuka. Rencananya kami akan  makan siang di The Kiosks, jalan Djuanda/Dago. Sayangnya… perjalanan ke sana dikepung macet. Biasa lah Bandng akhir pekan…macet dimana mana.  Jam 14.00 kami masih di jalan toll, akhirnya panitia menggantinya ke resto Sindang Reret yang lebih dekat.
Ada kejadian kecil yang bikin ketawa para peserta. Tiba2 dari arah belakang suara Bemo” hallo Ladies and gentlemen! Where is Holland Bakery yaa?” Hua…ha..ha… ketahuan udah laper beraaat! Sebentar ya bro… kita dikit lagi nyampe deh.
Peserta  bertambah di sini, Ruby Karno gabung. Sedangkan Anita Tampubolon yang menunggu di The Kiosks tidak bisa menyusul ke Sindang Reret, karena kejauhan dan macet sementara dia sudah ada acara sore harinya.

Saung Angklung Mang Daeng Udjo
Setelah makan siang dan sholat Zuhur yang digabung ama Ashar, istirahat cukup, kami  menuju jalan Padasuka. Mau nonton dan main angklung.  Lokasi Saung Angklung ini ada di pemukiman padat di jalan Padasuka Bandung. Acara sudah hampir dimulai saat kami tiba disana. Theaternya terbuka, mengelilingi arena kecil dan panggung kecil sederhana.  Pohon2 bambu dan interior bamboo membuat suasana saung ini enak dan adem. Turis manca negara sudah duduk menempati bangku semen berundak yang menghadap panggung.

Acara disini seru, selain  bisa nonton sajian permainan angklung yang sebagian besar dimainkan anak kecil dan remaja berbakat, alunan musik bamboo  yang riang dan indah, arak arakan warna warni ‘penganten sunat ' ala Jawa Barat, sedikit permainan wayang golek, kami bisa ikut belajar memainkan angklung dengan aneka lagu.  Yang unik adalah tanda masuk berupa kalung dengan bandul angklung kecil. Khas dan  kreatif.

Acara terakhir adalah berburu oleh oleh makanan dan kue di kota Bandung. Kami mampir untuk beli kue kering, ice cream dan coklat di toko jalan Bawean. Menarik...ada kue versi lama yang sudah jarang di temukan di supermarket... misalnya yanhagel... itu kue kering dengan taburan hazelnut/kenari dan gula putih. Rasa roomboter, susu dan vanillanya.. eanaak tenan. Jadi ingat kue bikinan Mamaku.

Kami mampir di Rumah Mode, hanya untuk makan malam di cafenya sekaligus shalat Magrib.  Justru dari resto inilah terbongkar minat cewek cewek ’76 pada drumband!
Saat duduk di resto sambil menikmati makanan dan minuman hangat, Ita, aku, Lies, Ernie, Titta, Tina, Arief, Rubby, Ilev, Djoko terlibat obrolan kecil. Ita mengkomfirmasi apakah Arief kenal seseorang berna a” Ida... siapa...gitu, mayorette DBUI?.
Arief mengiyakan, malah menambahkan informasi bahwa dia mengenal gadis itu saat jadi  Official DB UI (1978 an lah). Ini dialog  kami dengan para cowok ’76 yang jadi  Official DB UI.

Ita : ” Hah.. Rief..elo waktu itu jadi Official DBUI? Kok kita nggak tahu ya” Elo tahu Ta? Lies?”  ” Elo Er...?” kata Ita...check langsung ke Titta, Ernie dan Lies. semua yang ditanya menggeleng.

Arief dengan polos menjawab: ” Iya.. Rubby, Djoko, Ilev, Ade, Moim (Imam?) juga jadi Official DB UI kok” khas Arief, kalem.
Kita rame2 serang Arief, yang kelimpungan. ” Kok kita cewek ’76 nggak tahu, nggak ditawarin ikutan DB sih!” kita semua belagak marah. Hua..ha..ha ... Rubby mendekat, Djoko , Ilev gabung. Seru. Mereka membela diri lah. ”Kan ada pengumumannya ditempelin. Kirain pada nggak minat” para ex Official DBUI in membela dirii. Kompak nih yee!!!

Aku manas-manasin aja” ”Ta...kita nggak dianggep nih! Padahal kita cewek2 ’76 kan soal musik jago yaaa!” 
” Iya nih..nggak setia sama kita!” sambut Ita. Ucapan Ita diiyakan yang lain, para cewek ’76 yang kecewa ini. Padahal kita yang sekarang rata rata sudah usia 50thn. Peristiwanya sudah 30 tahunan. Seakan akan kita masih bisa melakukannya sekarang aja!
Pokoknya sampai kembali ke bus menuju Jakarta topik ini masih jadi bahan bercandaan. Dendam ya Ta??? Bahkan topik ini masih berlanjut saat comments kita  posting foto tour Bandung di FB. Judulnya dendam tak sudah. Halaah ada ada aja obrolan kita.
Malah muncul tawaran main main...” Bagaimana kalo kita bikin Drum band Angkatan’76 FIS UI?”
Wooi ..inget tuh  lutut udah goyah! Rambut udah putih, punggung udah sering pegel. Trus tampilan kita juga nggak kinyis...kinyis lagi. Diet aja udah gagal terus! mau main drumband segala!
Udah deh..yang paling bisa kita lakukan adalah kayak gini, jalan2, ngobrol2 en makan2.

”It’s complicated” ini adalah judul film yang  kita nikmati di bus saat pulang ke Jakarta.
Badan kami yang sudah capek, AC sejuk cenderung dingin, pashmina dan jaket sudah dipakai. Untuk menghangatkan suasana, putar film ini suasana jadi seru. Para pemainnya yang oke (Alec Baldwin, Meryl Streep dan Steve Martin) membuat nonton bersama teman ini jadi beda. Padahal waktu nonton dvd ini di rumah aku biasa ajaa.
Ceritanya ya... soal yang hubungan mantan suami dan mantan isteri yang jadi rumit, karena  terlibat cinta lagi. Upaya menutupi affair dari pasangan masing masing inilah yang bikin seru. Bus jadi rame, terutama saat Alec Baldwin harus menggunakan laptop untuk melindungi daerah privasinya. Rumit dah!

Tapi itu cuma film yang kami tonton di bus... hubungan kita Insyaallah tidak rumit lah.
Karena itu via FB note ini, apalagi suasana Idul Fitri ini masih hari ke dua (11 Sept 2010) aku minta maaf. Terutama sama Arief yang sudah jadi bulan bulan kami soal DBUI.
" Ita.. kita minta maaf ya sama Arief dkk yang Official DBUI itu... " Teteup nyindir! Hi..hi..hi).

Salam,

Ida Syahranie
.
  • Esti Andayani Makasih Ida untuk ceritanya..., seru banget deh...,gw serasa ikutan tour jadinya...Salam hangat dari kota Oslo yg sudah mulai dingin... dan mohon maaf lahir batin...
    September 11, 2010 at 7:16pm ·
  • Renny Dewi Anggraini Thanx Ida,udah diingatkan kembali perjalanan yg seru n menyenangkan,soal dbui angkatan kita,jgn diwujudin deh,nanti blm apa2 dah loyo,gak jd tampil,trus bubar jln,met idul fitri ida,maaf lahir bathin ya....
    September 11, 2010 at 7:30pm via Facebook Mobile ·
  • Arief Hidayat
    Soal DBUI memang menarik. Karena telah berumur lebih dr 25 tahun, maka bukan dianggap rahasia lagi, bahwa ada beberapa cowo 76 bergiat diDBUI. Selanjutny untuk mengobati rasa penasaran cewe 76 pa DB, maka gue sarankan membuat DB 76. Kita memang telah berumur lebih dari gocap, jadi sudah kurang "fresh" manggul tambur atau alat lain yang berat2. Tapi bagaimana bikin DB yang lebih "ringan" yaitu DB angklung. Enggak bera kan? Ha ha
    September 11, 2010 at 8:30pm via Facebook Mobile · · 1 person
  • Sutjiati Rosita Masih kuat megang alat alat nya ga ? Maaf lahir bathin , Selamat Hari Raya Idul Fitri 1Syawal 1431H .
    September 11, 2010 at 9:16pm · · 1 person
  • Monang Nadeak Dr foto sdh terlihat bahagianya kebersamaan...makanya...yuk dijaga terus persahabatan 76 sampai benar2 punah anggotanya. Tapi, foto terakhir itu cukup menarik, Bemo spt mau 'nangkep' lalar hehehe...!
    September 12, 2010 at 7:36am · · 1 person
  • Titta Herlina Da..menarik sekali tulisannya..dikemas dng bagus..thx a lot..boleh jg tu saran arief utk bikin group angklung '76..gw suka banget..c u in next lombok tour..selamat ied..maaf lahir bathin..
    September 12, 2010 at 8:37am via Facebook Mobile · · 1 person
  • Olga Schmitz du Moulin Gue setuju dengan kegiatan bersama dan gue juga lebih setuju kalo dibentuk group angklung, nggak capek angkat-angkat drumnya........
    September 12, 2010 at 12:18pm · · 1 person
  • Ida Syahranie ‎@ all: bikin DB itu cuma joke...buat menghangatkan relationship.
    Mana mampu lah tulang belulang kita...ha..ha...
    Kalo feature writing,judul note itu adalah leads yang provocative style...(teorinya bu Bernadette Ismail sama Pak Tides Katoppo). Salam...
    September 13, 2010 at 9:12am ·
  • Ida Syahranie ‎@ Oge; boleh juga ya group angklung... alatnya ringan kok. Kalo manggung, bawanya jg nggak berat (de.... mikir manggung... siapa yg mau nanggap.... penampilan dah begini....he...he). Arief lagi deh jadi Official...
    September 17, 2010 at 5:24am ·
  • Olga Schmitz du Moulin Kapan jadwal latihannya ?
    September 17, 2010 at 1:02pm ·
  • Saraswati Amidjojo Ida...... kamu jagooo banget sih nulisnya?! Gw sampe ter-pingkal2 ketawa sendirian baca tulisan kamu.Kebayang lagi serunya trip ke bandung. Padahal cuma ke bandung ya, tapi kok berkesan bangeett! Tks ya da.....??
    September 17, 2010 at 9:55pm ·
  • Rosmaladewi Mustofa Dua jempol tangan plus dua jempol kaki untuk tulisanmu !
    September 18, 2010 at 9:47am ·
  • Ida Syahranie ‎@ Oge; serius mau ikutan... sini deh cepetan!

    @ Ita: Makasih neng, mumpung masih anget, jadi aku tulis aja seadanya. Syukur deh bisa nikmati note ku.

    @ Mala: Ati..ati.. semua jempol diangkat...ntar kejungkel! wakakaks. C U next week!
    September 19, 2010 at 6:32am ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar